EFFENDI SALEH, SALAH SATU KORBAN ATAS TUDUHAN TRAGEDI GERAKAN 30 SEPTEMBER (G30S/PKI) TURUT MENYUARAKAN AKSINYA.

 

kisah Effendi Saleh menuntut keadilan buruh yang dituduh PKI. /Rahma Maulida


Awal mula dilaksanakannya Aksi Kamisan diprakarsai oleh tiga keluarga korban pelanggaran HAM berat, yaitu satu Maria Katarina Sumarsih, orang tua dari Bernardus Realino Norma Irmawan, salah satu mahasiswa yang tewas dalam peristiwa Semanggi 1, dua Suciwati, istri mendiang pegiat HAM, Munir Said Thalib, dan tiga Bedjo Untung, perwakilan dari keluarga korban pembunuhan, pembantaian dan pengurungan tanpa prosedur hukum terhadap orang-orang yang diduga PKI pada tahun 1965-1966.

 

Aksi kamisan adalah aksi saat seluruh elemen masyarakat bersatu untuk menuntut keadilan HAM di Indonesia, dengan berbagai kasus yang dialami dan dirasakan oleh para korban serta masyarakat. Inilah kisah Bapak Effendi Saleh , atau yang lebih akrab dipanggil Aki, Wajahnya yang tenang dan berwibawa, dihiasi janggut putih dan topi pet, membawa cerita dari masa lalu yang kelam, namun juga harapan utuk keadilan di masa depan.

 

Effendi Saleh, salah satu korban atas tuduhan tragedi Gerakan 30 September (G30S/PKI) turut menyuarakan aksinya. Dia adalah korban atas dasar tuduhan Pemuda Rakyat dari tragedi G30S/PKI 1965 silam. Saleh menjadi anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) saat ia bergabung dengan Serikat Buruh Unilever (Serbuni).

 

Dia ditangkap oleh Operasi Kalong dan dianggap sebagai Pemuda Rakyat, meski tidak ada bukti. “Saya dimasukkan dan dimasukkan penjara tanpa adanya bukti dan proses hukum,” ujar Effendi saat ditemui dalam aksi kamisan 

 

Efffendi di penjara selama kurang lebih sembilan tahun. Selama dirinya di penjara saat itu, ia menjelaskan bahwa ia berpindah-pindah tempat. Mulai dari penjara Salemba selama kurang lebih dua tahun, lalu ke penjara Tangerang selama dua tahun, kemudian ke penjara Nusa Kambangan selama tiga tahun dan terakhir menetap di Pulau Buru. “ ujar effendi saat ditemui dalam aksi kamisan”

 

Effendi ikut kamisan meawali aksi kamisan sampai sekarang, saat itu dia masih berada di Lembaga baguyuban orde baru, lewat Lembaga itu lah mengkoordinir semua rekan rekan dia korban 1965 korban tanjung priyuk, tragedy pakan sari. “ ujar effendi saat di temui dalam aksi kamisan”

 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

ESP and PBLL - EDITING By Rahma Maulida

KOMUNITAS REYOG MINI PONOROGO MENJADI PENERUS KEBUDAYAAN

TAMPIL KECE POTRET ISYANA DAN ANGGA YUNANDA SAAT DI KOTA NEW YORK