MELIHAT LEBIH DEKAT KERANG IJO DI KAMPUNG NELAYAN CLINCING, JAKARTA UTARA

 MELIHAT LEBIH DEKAT KERANG IJO DI KAMPUNG NELAYAN CLINCING, JAKARTA UTARA



10 oktober  2023




(2023/10/10) Pesisir utara Jakarta menjadi tempat bagi para nelayan dan warga setempat mencari nafkah. Salah satu tempat tersibuk di sana adalah kampung Nelayan Clincing, Jakarta Utara.

 kerang hijau salah satu makanan favorit warga ibu kota, kerang hijau adalah binatang lunak (moluska) yang hidup di laut, bercangkang dua dan berwarna hijau, biasanya dinikmati dengan cara direbus dan diberi berbagai bumbu. Clincing adalah salah satu tempat pengambilan kerang hijau oleh nelayan sekitar.

Nelayan pergi ke laut untuk mengambil kerang di pagi hari lalu ketika sudah banyak para nelayan menuju ke tepi kampung buat menghitung jumlah kerang lalu dimasukan ke karung lalu di bawa mengunakan gerobak dan motor sesuai dengan kepala nelayan masing masing. 

Setelah diantar ke masih masih kepala nelayan, Para  pekerja menyotir kerang hijau dari kotoran dan karang yang menempel. Setelah nelayan tiba, para pekerja merebus kerang hijau dalam ember lalu mulai dibersihkan. Kayu bakar menjadi pilihan untuk merebus karna api dari kayu bakar lebih merata.

Mengupas kerang hijau merupakan salah satu pekerjaan mayoritas warga Clincing. Bekerja dengan memisahkan daging kerang hijau dari cangkangnya. Butuh skill khusus untuk mengupas ribuan kerang hijau ketekunan dan kecepatan.

Menjadi nelayan dan pengupas kerang hijau adalah kunci mereka menghasilkan rupiah biasanya mereka mendapatkan  Rp 30 ribu per kilogramnya sebagai bahan masakan di jabodetabek.

“Pendapatan saya sebagai pengupas kerang hijau biasanya perhari Rp 30 ribu itu pun tidak menentu, sesuai dengan pendapatan nelayan yang di ambil dari laut” tutur ibu pengupas kerang hijau

 Butuh konsentrasi dalam mengupas kulit kerang hijau. Cangkang atau kulit kerang hijau sangatlah keras. Sering sekali tangan pekerja luka karna tajamnya kulit kerang. Tak hanya itu, jika pekerja tidak hati hati jari bisa terkena pisau.

 


 

Cangkang atau kulit kerang ijo yang sudah di kupas di buang ke laut karna di sana tidak ada tempat pembuangan cangkak atau kulit kerang tersebut, setiap sore sebelum pulang para pekerja membuang nya ke laut. 

 Bahkan di kampung nelayan clincing ada anak anak yang menjadi pengupas keran dan juga terkadang ada yang ikut ke laut Ketika libur sekolah mereka ke laut untuk membantu ayahnya. Tetapi mereka banyak juga yang bermain layang layangan dan bermain bola di sore hari 

 




 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ESP and PBLL - EDITING By Rahma Maulida

KOMUNITAS REYOG MINI PONOROGO MENJADI PENERUS KEBUDAYAAN

TAMPIL KECE POTRET ISYANA DAN ANGGA YUNANDA SAAT DI KOTA NEW YORK